Tuesday, August 17, 2010

Memilih Percaya pada Siapa? (POLRI atau Ba’asyir)

 http://freeabb.com/2010/08/memilih-percaya-pada-siapa-polri-atau-baasyir/


Seandainya kita dihadapkan pada dua pilihan untuk mempercayai seseorang, orang pertama adalah keluarga yang amat dekat demhan kita namun sepanjang perjalan hidup kita dia terlalu banyak menyakiti hati kita dengan kebohongan dan pengkhianatan
Orang kedua adalah seseorang yang bukanlah keluarga kita, namun sejak awal hubungan dimulai dia selalu bisa menjadi orang yang dapat dipercaya sedikitpun tak ernah mencoba mengkhianati dan mengecewakan kita, walaupun hubungan diantara kita tak lah dapat dibilang lama.
Beberapa waktu kemudian, sang keluarga dekat kita mengatakan hal-hal yang baru tentang si teman baru kita, dan yang hal-hal yang dia katakan adalah hal-hal buruk. disisi lain tak ada satupun pernyataan keluarga dekat ini yang pernah tebukti dihadapan kita.
Lantas pada siapakah kita akan percaya, pada kata-kata sang keluarga dekat atau pada kenyataan tentang temankita yang telah kita lihat sendiri?
—————————————————————————————————————————————
Cerita diatas adalah analogiku terhadap cerita antara POLRI dan Ustad Abu Bakar Ba’asyir.
POLRI adalah keluarga dekat kita sebagai warga negara, dialah yang menjadi contoh dan tauladan kita sebagai aparatur negara, dia bertugas menjaga dan menjauhkan kita dari segala bahaya. namun tak dapat dipungkiri, hati kita terlalu sakit oleh beberapa tindakannya, mulai dari kasus kecil seperti pembuatan surat-surat administrasi seperti halnya SIM, pungutan liar saat berinteraksi dengan internal POLRI dalam berbagai hal, maih banyaknya calo yang bekerjasama dengan orang dalam POLRI, kasus suap-menyuapdi tubuh POLRI seperti halnya kasus tilang yang bisa bebas dengan membayar sedikit uang kepada sanga POLRI, sampai kasus besar yang sangat menusuk hati kita seperti KKN yang sudah banyak terjadi, kaus salah tangkap orang-orang yang sebenarnya tidak bersalah, penganiayaan terhadap masyarakat, aksi bentrok antara POLRI dan TNI, aksi salah tembak yang menyebabkan orang yang tak bersalah jadi korban, rekening gemuk perwira POLRI, mafia kasus dan banyak lagi, walaupun tak bisa kita generalisir bahwa semua anggota dan pejabat POLRI melakukan itu, namun inipun sudah cukup membuat hati ini sesak dengan realita yang ada.
Pun kami tidak tahu bagaimana akhlak para pejabat dan anggota POLRI ini, belum ada jaminan dan bukti bahwa mereka berakhlak baik, namun sedikit banyak kasus-kasus diatas sudah bisa menggambarkan bagaimana kualitas akhlak para aparatur negara kita ini.
Di satu sisi Ustad ABB, adalah seorang ulama kharismatik yang tidak pernah sedikitpun selama umur hidupnya mencoba mencelakai negara ini, dan sudah barang tentu tak ada lagi yang meragukan kualitas akhlaknya, walaupu kita sebagai warga negara tak teralu merasakan kehadirannya dalam kehidupan, namun sedikitpun ia tidak pernah menyakiti hati kita, malah yang dia nampakkan adalah ittikad baiknya untuk masyarakat indonesia.
Tiba-tiba saja POLRI yang merupakan aparatur negara yang bertugas melindungi negara mengatakan bahwa ustad ABB melakukan tindakan yang akan merugikan bangsa ini kami dihadapkan pada dua pilihan yang berat, apakah mempercayai POLRI yang merupakan aparatur negara yang bertugas melindungi negara ini atau percaya pada Ustad ABB yang diberikan tuduhan yang selama umur hidupnya kami belum pernah melihat dia melakukan hal sejenis seperti itu.
Kami berusaha untuk mempercayaia POLRI, namun perjalan hidup dan sejarah interaksi kita dengan POLRI malah memberikan kesaksian yang berbeda, seolah-olah sejarah berkata bahwa kesaksian POLRI itu tidak benar. bagaimana bisa kami percaya dengan perkataan instansi yang sudah beberapa kali menyakiti hati kita dengan tindakannya? dan yang dituduhpun adalah orang yang selama hdiupnya kami tidak pernah melihat dia melakukan perbuatan kecil ataupun besar untuk mencelakai negara ini.
Saya tidak ingin mengulas tentang ada atau tidaknya propaganda AS ataupun zionis disini, namun tanpa ada propaganda AS dan zionispun saya akan kesulitan untuk mempercayai POLRI saat ini.
Dan saat ini saya memilih untuk tidak percaya pada POLRI.


http://hadiyanfa.multiply.com/journal/item/43/memilih_percaya_pada_siapa_POLRI_atau_Baasyir?replies_read=

No comments: