Pasukan Autoriti Palestin
menzalimi keluarga anggota
Hamas untuk menekan Hamas
agar tidak memperluas
kekuasaannya sampai ke Tebing
Barat.
Pasukan Autoriti Palestin
yang berbasis di Ramallah,
Tebing Barat melakukan jenayah
dengan cara menculik anak-anak
lelaki dan para suami dari
keluarga tokoh-tokoh senior
Hamas.
Minggu lepas, Badan Intelijen
Pihak Berkuasa Palestin
menangkap anak-anak lelaki,
suami dan sopir dari Samira
Halayka, seorang anggota
legislatif dari Hamas. Ia
mengatakan, Pihak Berkuasa
Palestia dengan menggunakan
topeng, menyerbu rumahanya
saat tengah malam dan
menangkap dua anaknya,
Usama dan Anas, setelah
sebelumnya melakukan
perlawanan.
Menurut Halayka, di desanya
saja, sekitar 300 anak muda
ditangkap atau dipanggil untuk
diinterogasi oleh pasukan
keamanan Palestina. Mereka
dipanggil dan ditangkap kerana
dicurigai sebagai pendukung
Hamas.
Halayka sudah mengirimkan
surat protes pada Komandan
Badan Intelijen Autoriti Palestin,
Majid Faraj. "Anak-anak saya dan
para pemuda desa saya bukan
perompak atau pencuri. Anda
sudah menculik guru-guru,
imam, mahasiswa, pemilik
pabrik, pengusaha bahkan
orang-orang tua. Anda juga
telah memanggil ibu-ibu, anak-
anak bahkan perempuan hamil
untuk diinterogasi tentang saya.
Mereka semua mengalami
pelecehan saat interogasi,"
demikian surat protes Halayka.
Ia mengatakan, suaminya
ditahan selama 17 hari di
penjara milik Pihak Berkuasa
Palestin. Selama berada di
penjara, berat badannya
menurun drastik. Selain dirinya,
tokoh Hamas di Tebing Barat,
Syaikh Hamed Bittawi juga
menjadi korban "teror" pegawai
keamanan Palestin.
Hari Ahad
(1/8), tiga anaknya; Islam yang
bekerja sebagai juruteknik,
Ahmed yang bekerja sebagai
wartawan dan Nasr yang masih
mahasiswa, ditangkap oleh
pasukan keamanan yang
berafiliasi dengan kelompok
Fatah pimpinan Presiden
Palestin Mahmud Abbas.
Betawi mengatakan, pasukan
keselamatan Palestia
menangkapi anggota keluarga
pejuang dan para pendukung
Hamas, untuk "membungkam
suara rakyat Palestin di
parlimen." Dalam beberapa
bulan terakhir,
pasukankeselamatan Palestin
menangkap dan menginterogasi
ribuan pendukung Hamas di
Tebing Barat. Sebahagian dari
mereka mengeluhkan siksaan
fizikal yang dialami saat berada
di penjara Autoriti Palestin.
"Mereka (Autoriti Palestin)
bermimpi jika berfikir bahwa
penangkapan-penangkapan ini
akan mengubah sikap kami,"
tukas Bittawi.
Sumber-sumber di Kota Nablus
hari Ahad lalu juga mengatakan
bahawa pasukan keselamatan
Palestin menangkap lima orang
pensyarah Universitas An-Najah.
Kelima-limanya itu dituduh
sebagai anggota Hamas.
No comments:
Post a Comment